Aku ingin mencintai-Mu

>> 18 October 2010

Tuhanku,

Aku masih ingat, saat pertama kali aku belajar mencintai-Mu…

Lembar demi lembar kitab kupelajari…

Untai demi untai kata para ustadz kuresapi..

Tentang cinta para Nabi..

Tentang kasih para sahabat,

tentang kerinduan para syuhada..

Untuk kemudian kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan…

Aku terus berusaha untuk mencintai-Mu dengan cinta yang paling utama,

namun… Ku masih tak mampu temukan cinta tertinggi untuk-Mu…


Rabbi…

Aku tak sanggup mencintai-Mu dengan kesabaran menanggung derita sebagaimana Rasul-Mu…

Karena itu izinkan aku mencintai-Mu melalui keluh kesah pengaduanku…

Atas derita batin dan jasadku, atas sakit dan ketakutanku…


Rabbi..

Aku tak sanggup mencintai-Mu seperti sahabat menyedekahkan seluruh hartanya di jalan-Mu..

Karena itu izinkan aku mencintai-Mu melalui seratus dua ratus perak yang terulur pada tangan2 kecil di bis kota dan pinggiran jalan…

Melalui bingkisan2 sederhana yang terkirim ke saudara dan handai tolan..


Rabbi…

Aku tak sanggup mencintai-Mu dengan khusyuknya shalat salah seorang sahabat nabi-Mu, hingga tak lagi merasa anak panah dicabut dari kakinya…

Karena itu ya Allah, perkenankan aku tertatih menggapai cinta-Mu dalam shalat yang coba kudirikan dgn terbata-bata, sedang ingatan terkadang melayang ke berbagai permasalahan dunia..


Rabbi…

Aku tidak dapat beribadah sebagaimana para sufi yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta dengan-Mu..

Maka izinkan aku untuk mencintai-Mu dalam satu dua rakaat qiyamullailku…Dalam desah nafas kepasrahan tidurku…


Ya Rahman…

Aku tak sanggup mencintai-Mu sebagaimana para hafidz dan hafidzah yang menuntaskan kalam-Mu dalam satu putaran malam..

Perkenankan aku mencintai-Mu melalui selembar 2 lembar tilawah harianku…Lewat lantunan satu dua ayat hafalanku…


Ya Rahim…

Aku tidak sanggup mencintai-Mu sebagaimana Sumayyah yg mempersembahkan jiwa demi tegaknya dien-Mu..

Maka izinkanlah aku mencintai-Mu dengan sedikit bakti pengorbanan untuk dakwah-Mu…

Izinkan aku mencintai-Mu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru…

Allahumma Karim…

Perkenankan aku mencintai-Mu semampuku..

Dengan segala kelemahan dan kenaifanku :'')
 
 
*** Dipetik dari Sri^KaNdi_SoLeHah^_^

0 comments:

Pengumuman penting!

Kenapa blog ini dinamakan sedemikian?

Seperti yang dikatakan oleh penulis novel Salju Sakinah, Zaid Akhtar, beliau mengatakan bahawa lebih baik sekiranya kita ada identiti sendiri.

Oleh itu, 'azzalea' bermakna kekal abadi, dan sudah tentu saya mengharapkan semua 'yang-terindah' dalam kehidupan itu kekal abadi dalam lubuk hati. Salah satu daripadanya ialah pengetahuan.

"Pengetahuan adalah teman anda yang terbaik. Ia sentiasa mengikuti anda kemana pun anda pergi. Tatkala semua orang menolak anda, pengetahuan tetap membisikkan sesuatu yang berharga." :)

  © Blog Design by Simply Fabulous Blogger Templates

Back to TOP